Pengambilan Keputusan

Minggu, 27 April 2014

| 0 komentar
   Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.


    Mengambil suatu keputusan bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang. Perlu keberanian dan keyakinan diri (percaya diri) untuk bisa menentukan satu pilihan di antara pilihan yang lain. Apalagi jika keputusannya tersebut menyangkut bukan hanya dirinya, tetapi juga memengaruhi kehidupan orang banyak. Pastilah sulit dilakukan dan tentunya menimbulkan beban yang begitu berat bagi orang itu. Selain itu, kalau menyangkut jalan hidup seseorang, prinsip hidupnya bakal diuji habis-habisan; apakah ia tetap berpegang terhadap prinsipnya, atau malah “menjualnya” demi mendapatkan kesenangan fana?
   Saat menghadapi pilihan di persimpangan jalan, orang punya pendapatnya masing-masing. Lain orang, lain pula jalan pikirannya. Si A memutuskan dengan mempertimbangkan masa depannya nanti. Si B bisa saja memilih sesuatu berdasarkan keadaannya saat itu. Moody, istilahnya. Si C mengambil keputusan dengan menganalisis banyak faktor. Yang terakhir merupakan ciri perfeksionis. Salah satu contoh pengambilan keputusan yang membuat perut bergolak adalah memilih jurusan jenjang perkuliahan. Yeay, It’s make me so nerfous!
Pengambilan Keputusan terberat dalam hidup?

   Waktu itu adalah masa dimana pendaftaraan universitas negeri maupun swasta dibuka. Rencana saya dari awal menginjakkan kaki dikelas 3 SMA, ingin sekali kuliah di Universitas negeri. Setelah mendaftar dibeberapa ujian yang diadakan, saya belajar dengan giat dan keras. Bimbingan belajar pun menjadi pilihan untuk membantu mewujudkan keinginan saya tersebut. 


  Namun sudah beberapa ujian yang ada saya ikuti tak ada satupun yang berhasil. Apa universitas yang saya pilih terlalu tinggi peringkatnya, yang jauh dari kemampuan saya sendiri. Perasaan sedih dan kecewa menyelemuti benak ku. Selain uang yang mesti dikeluarkan dan waktupun juga, keinginanku untuk kuliah di universitas negeri pun hilang. Sempat berfikir untuk menunggu tahun depan dan mencoba lagi kemungkinan yang ada. Tapi orangtua menasehati dengan mencoba ujian yang diadakan oleh universitas swasta. Orang tua saya pernah berkata "Cobalah di universitas swasta, gak seburuk yang dikira kok. Gak kalah bagus dari universitas negeri.semua itu tergantung kamunya sendiri. Bukan kuliah di negeri ataupun swastanya"


  Mendengar kata kata orangtua saya rasanya sempet gak percaya karena apa yang saya ingikan tidak berhasil di dapatkan. akhirnya setelah saya pikir dengan baik, saya memutuskan mencoba mencari info dari google dan teman - teman yang pernah kuliah di universitas - universitas swasta yang saya pilih. Akhirnya putusan itu tertuju pada Universitas Gunadarma, selain dekat dari rumah, untuk jurusan Komputernya terkenal bagus disini.


  At least, putusan terberat dalam hidup saya datang. Saat saya menentukan salah satu dari 2 pilihan jurusan kuliah yang akan saya jalani selama 4 tahun kedepan. Yang pertama jurusan komunikasi, dari awal saya lulus SMA ingin sekali kuliah dijurusan ini. Namun jurusuran tersebut baru sekali ada di gunadarma dan akreditasinya pun belum terakreditasi waktu itu. Yang kedua adalah Sistem informasi, sebenarnya saya mau pilih IT. Tapi saat angkatan saya jurusan itu tidak bisa untuk siswa lulusan IPS. :(


  Saya benar benar bingung, mengikuti minat saya memilih jurusan komunikasi tapi masih baru dan belum terakreditasi atau Sistem informasi yang jelas sudah akreditasinya A. Setelah banyak pertimbangan dan saran dari orangtua dan teman terdekat, saya memutuskan untuk mengambil jurusan sistem informasi yang akan saya tekuni 4 tahun kedepan. Jujur walaupun suka dengan segala hal tentang komputer, tapi tak ada satu jenis program pun yang saya bisa. 


  Dipertengahan perkuliahan sempet berfikir apa keputusan yang saya ambil salah, karena saya benar benar tak bisa mengikuti mengerti di mata kuliah bahasa pemograman. Namun saya yakin setiap keputusan yang diambil ada baik dan buruknya, intinya walaupun sulit untuk mengerti. Tapi tak menutup kemungkinan suatu saat bisa menguasai bahasa pemograman yang ada :)



http://marogi.wordpress.com/2010/12/30/keputusan/












Sabtu, 26 April 2014

| 0 komentar
I Really miss mybeloved friends.i know everything changes and never gonna come back again. I feel like a lose someone who very close with me. If i talk with him or her now,really like a talk with stranger.....
honestly,I wanna miss that moment 
when we still close :')